 |
| "Tidak Perlu Gengsi, Sampaikan Saja". |
KecoaTerbang.com - Setiap orang pastinya pernah mengalami yang namanya gengsi. Entah itu hanya sesekali atau sudah menjadi kebiasaan dalam hidup. Gengsi sendiri sebenarnya merupakan sifat kepura-puraan seseorang agar dirinya dianggap tidak rendah dimata orang lain. Benarkan demikian? Ternyata gengsi yang terus-menerus dilakukan justru malah membuat hidup seseorang menjadi kurang bahagia. Mereka setiap hari menjalani hidup dengan penuh kepalsuan, tidak sesuai dengan apa yang ada di dalam hatinya.
Lalu sifat gengsi seperti apa yang sering orang lakukan? Berikut kami sedikit merangkumnya.
1. Gengsi Masalah Keuangan.
Nah ini paling sering terjadi, tahu sendiri dompet isinya orang bawa parang semua (uang seribuan). Bisa-bisanya masih nongkrong di kafe, biar dianggap kekinian. Padahal esok hari masih ada tugas kuliah yang perlu dicetak.
Nah ini paling sering terjadi, tahu sendiri dompet isinya orang bawa parang semua (uang seribuan). Bisa-bisanya masih nongkrong di kafe, biar dianggap kekinian. Padahal esok hari masih ada tugas kuliah yang perlu dicetak.
2. Malu Bawa Bekal Makan Dari Rumah.
Bagi kalian yang rumahnya deket dengan kantor mungkin tidak terlalu bermasalah. Atau kantor tempat bekerja telah menyiapkan makan siang untuk karyawan. Namun bila kalian kerja lepas tanpa ada fasilitas makan siang, perlu mencarinya sendiri. Hal ini membuat pengeluaran bertambah banyak. Padahal jatah makan siang bisa ditabung loh kalau kalian mau bawa makan sendiri dari rumah.
Bagi kalian yang rumahnya deket dengan kantor mungkin tidak terlalu bermasalah. Atau kantor tempat bekerja telah menyiapkan makan siang untuk karyawan. Namun bila kalian kerja lepas tanpa ada fasilitas makan siang, perlu mencarinya sendiri. Hal ini membuat pengeluaran bertambah banyak. Padahal jatah makan siang bisa ditabung loh kalau kalian mau bawa makan sendiri dari rumah.
3. Gengsi Memakai Kendaraan Umum.
Transportasi umum identik dengan kendaraan kelas dua. Orang yang menaikinya akan dianggap tidak memiliki kendaraan sendiri. Padahal dengan mau naik kendaraan umum, kita semua ikut serta dalam menjalankan program pemerintah untuk mengurangi kemacetan.
Transportasi umum identik dengan kendaraan kelas dua. Orang yang menaikinya akan dianggap tidak memiliki kendaraan sendiri. Padahal dengan mau naik kendaraan umum, kita semua ikut serta dalam menjalankan program pemerintah untuk mengurangi kemacetan.
4. Gengsi Tidak Gunakan Barang bermerek.
Orang-orang dalam lingkaran ini biasanya mereka yang selalu ingin eksis, selalu ingin diakui. Oke, saat pendapatan kalian diatas rata-rata mungkin tidak masalah. Namun bila kalian tergolong orang yang tengah bulan sudah "ngos-ngosan" masalah keuangan, mending mikir lagi deh. Mending ditabung atau diberikan pada orang tua. Mumpung ortu masih ada. Baru nyesel loh kalau sudah ditinggal beliau.
Orang-orang dalam lingkaran ini biasanya mereka yang selalu ingin eksis, selalu ingin diakui. Oke, saat pendapatan kalian diatas rata-rata mungkin tidak masalah. Namun bila kalian tergolong orang yang tengah bulan sudah "ngos-ngosan" masalah keuangan, mending mikir lagi deh. Mending ditabung atau diberikan pada orang tua. Mumpung ortu masih ada. Baru nyesel loh kalau sudah ditinggal beliau.
5. Gengsi Jualan Barang "Remeh".
Untuk bisa mendapatkan yang besar memang perlu memulainya dari yang kecil. Anak muda sebagian besar malu dicemooh, "lulusan sarjana kok jualan cupang". Saat telah berhasil menaklukkan rasa malu dan berhasil menjadi "juragan" ikan hias, maka efeknya tidak hanya untuk diri sendiri. Namun bisa merambah untuk orang lain, membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.
Untuk bisa mendapatkan yang besar memang perlu memulainya dari yang kecil. Anak muda sebagian besar malu dicemooh, "lulusan sarjana kok jualan cupang". Saat telah berhasil menaklukkan rasa malu dan berhasil menjadi "juragan" ikan hias, maka efeknya tidak hanya untuk diri sendiri. Namun bisa merambah untuk orang lain, membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.
6. Gengsi Akan Perasaan.
Kasus seperti ini banyak terjadi pada anak muda. Tidak peduli kaum laki-laki ataupun perempuan, suka dengan seseorang akan tetapi gengsi untuk mengungkapkannya. Malu saat nanti ditolak wajar, namun gengsi untuk mengungkapkannya menjadi kesalahan besar. Setidaknya tidak ada ganjalan hati walau nanti akhirnya ditolak. Gengsi mengungkapkana perasaan bisa berakibat fatal, yang seharusnya ada peluang diterima namun akhirnya kedahuluan oleh sahabat sendiri.
Kasus seperti ini banyak terjadi pada anak muda. Tidak peduli kaum laki-laki ataupun perempuan, suka dengan seseorang akan tetapi gengsi untuk mengungkapkannya. Malu saat nanti ditolak wajar, namun gengsi untuk mengungkapkannya menjadi kesalahan besar. Setidaknya tidak ada ganjalan hati walau nanti akhirnya ditolak. Gengsi mengungkapkana perasaan bisa berakibat fatal, yang seharusnya ada peluang diterima namun akhirnya kedahuluan oleh sahabat sendiri.
Sampai kapan hidup anda akan dipenuhi dengan kepura-puraan? Kalau sebenarnya hanya membuat hidup tidak tenang. Bukankah menjalani hidup lebih bahagia dengan mensyukuri yang sudah kita punya?
Comments
Post a Comment