 |
| Dua anak sedang membuat mainan dari pelepah pisang |
KecoaTerbang.com - Dewasa ini rasanya sudah susah sekali menemukan permainan tradisional yang dimainkan oleh anak-anak. Penyebab utama tidak lain adanya perkembangan teknologi yang begitu cepat. Sehingga anak usia dini sudah mulai memegang smarthphone. Ditambah ketidak pedulian orang tua untuk mengenalkan permainan tradisional kepada anak-anaknya. Yang agak miris, mereka justru bangga saat anak-anaknya yang masih dibawah umur telah lihai mengoperasikan smartphone.
Kalian yang lahir tahun 90 an rasanya masih dapat merasakan serunya permainan - permainan tradisional. Masih ingat permainan apa saja yang pernah kalian mainkan atau temui? Barang kali permainan-permainan tradisional dibawah ini dapat mengingatkan pada masa kecil anda semua.
1. Mainan dari pelepah pisang.
Admin paling senang permainan yang terbuat dari bagian pohon pisang ini. Yang paling sering dibuat adalah tembak-tembakan dan perahu. Dahulu kebun masih mudah ditemukan sebagai pendukung permainan, aliran sungai/parit masih bersih. Kami berlari untuk saling mmenembak, dan mengadu kecepatan perahu di sungai. Kini sungai/parit telah ditutup karena untuk mendukung pembangunan disekitar. Kebun susah ditemukan, karena pembangunan rumah sudah mulai pesat.
2. Mercon bumbung.
Mercon bumbung atau lebih mudah dikenal dengan nama petasan dari bambu atau meriam bambu. Hanya mereka yang hidup dipedesaan dan pinggiran yang sering memainkan mercon bumbung. Permainan ini biasa dimainkan saat bulan Ramadhan tiba. Mercon bumbung terbuat dari bambu berdiameter agak besar dengan panjang sekitar 1.5 sampai 2 meter yang dilubangi dari ujung sampai pangkal, kecuali paling bawah sendiri. Kemudian bagian muka pangkal dilobangi sebesar jari telunjuk sebagai tempat menyalakan. Dengan bantuan minyak tanah dan sulutan api dari lobang, meriam bambu ini dapat mengeluarkan suara yang menggelegar.
3. Ceplokan bambu.
Mainan tradisional yang satu ini terbuat dari bambu seukuran telunjuk orang dewasa. Biasanya pemain menggunakan kertas yang dibasahi sebagai pelurunya. Peluru yang ada diujuang akan tertekan dengan peluru yang disodok dipangkalnya sehingga mengeluarkan bunyi "ceplok".
4. Enggrang.
Enggrang merupakan permainan tradisional yang terbuat dari bambu juga. Cara membuatnya simpel, namun untuk bisa menaikinya butuh belajar beberapa kali, karena memerlukan keseimbangan.
5. Petak umpet.
Admin rasa petak umpet dimainkan anak-anak dimanapun berada. Dengan menutup mata, penjaga akan berhitung sampai hitungan tertentu agar yang lain mulai bersembunyi. Begitu hitungan selesai maka penjaga akan mencarinya.
6. Layang-layang.
Susahnya mencari lahan kosong menyebabkan anak-anak mulai meninggalkan permainan ini. Untuk bisa memainkannya memang pemain butuh tempat yang lapang, tidak banyak halangan seperti rumah, tiang listrik, pepohonan. Yang seru dari permainan layang-layang adalah saat saling bersangkutan dan dapat memenangkannya.
7. Lompat tali.
Permainan yang identik dengan anak perempuan ini memiliki rintangan berupa ketinggian. Pemain akan melompati tali yang terbuat dari karet dengan ketinggian yang beraneka ragam, mulai dari paling mudah sampai ke tahap yang sulit. Pemain akan gagal bila beberapa kali mencoba namun tetap tidak bisa melewatinya.
8. Kelereng.
Permainan kelereng kebalikan dari lompat tali. Mayoritas pemainnya adalah anak laki-laki. Setiap daerah memiliki aturan sendiri dalam memainkannya atau biasanya tergantung kesepakatan antar pemain.
9. Benthik
Permainan dengan alat dari dua buah kayu yang memiliki ukuran panjang dan pendek. Untuk memainkannya biasanya terlebih dahulu membuat cekungan pada permukaan tanah. Kemudian kayu dengan ukuran pendek ditaruh melintang yang kemudian dicukil menggunakan kayu panjang. Pemain lainnya berusaha saling berebutan untuk menangkap kayu yang dicukil tadi.
Itulah 9 permainan tradisional yang dapat mengingatkan masa-masa kecil kalian. senenarnya masih banyak lagi permainan tradisional yang ada. Hanya saja 9 permainan tadi yang sering dimainkan oleh admin Kecoa Terbang saat masih anak-anak.
Comments
Post a Comment